Jembatan Krueng Sawang ambruk, Pemprov Aceh siapkan pembangunan ulang senilai
Rp35,5 miliar, ditargetkan rampung paling lambat 2026.
koranaceh.net –
Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Muzakir, bersama Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Mawardi, serta Wakil Bupati Aceh Utara,
Tarmizi, meninjau lokasi ambruknya Jembatan Krueng Sawang di Kecamatan Sawang,
Aceh Utara, Selasa, 22 April 2025.
Jembatan yang menghubungkan Gampong Lhuk Cut dengan Keude Sawang itu ambruk ke
dasar sungai pada Senin malam, 27 Januari 2025, sekitar pukul 21.00 WIB. Saat
kejadian, proses pembongkaran jembatan lama masih berlangsung separuh jalan.
Cuaca ekstrem disertai hujan deras mempercepat pengikisan tiang penyangga,
sehingga konstruksi jembatan tidak mampu menahan arus sungai yang deras.
Baca Juga :
USK Kukuhkan 5 Profesor Baru, Total Profesor Aktif Kini Capai 211
Orang
Sejak ambruknya jembatan, aktivitas warga terganggu. Pemerintah Kabupaten Aceh
Utara telah membangun jembatan gantung darurat sebagai solusi sementara. Namun
jembatan ini hanya mampu menampung lalu lintas ringan, dan tidak cukup ideal
untuk mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas kendaraan bermuatan.
Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Aceh merancang pembangunan ulang jembatan
dengan dua jenis konstruksi berbeda. Kepala Dinas PUPR Aceh, Mawardi
mengatakan pembangunan akan dilakukan dengan dua jenis konstruksi. Satu
jembatan rangka baja dan satu lagi jembatan komposit.
Ia menjelaskan bahwa jembatan rangka baja akan dibentuk dari sambungan rangka
baja utuh, sementara jembatan komposit akan menggabungkan baja dengan beton
atau material lainnya guna menyesuaikan kontur dan beban lintas.
Mawardi menambahkan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan kembali
jembatan tersebut mencapai Rp35,5 miliar. Usulan pembiayaan telah diajukan
oleh Gubernur Aceh kepada Menteri PUPR agar dapat diakomodasi melalui dana
kementerian. “Butuh anggaran sekitar Rp35,5 miliar dan sudah diusulkan oleh
Pak Gubernur kepada Menteri PUPR,” kata Mawardi.
Detail Engineering Design (DED) untuk jembatan ini sebelumnya sudah disusun
oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Namun, sebelum proses pembangunan
dimulai, DED akan ditinjau ulang bersama Pemerintah Aceh sebagai pemegang
kewenangan jalan provinsi. Perubahan sumber anggaran dari APBA ke dana
Kementerian PUPR dilakukan sebagai bagian dari efisiensi fiskal.
Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Utara, Tarmizi, menegaskan bahwa proyek
pembangunan jembatan Krueng Sawang kini masuk dalam daftar prioritas
infrastruktur Pemerintah Aceh. “Kami berharap pembangunan bisa rampung paling
lambat tahun 2026,” ujarnya.
Baca Juga :
Pemerintah Aceh Dorong Penambahan Kuota Haji dan Optimalisasi Bandara SIM
untuk Umrah
Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir, dalam kunjungannya turut menyampaikan
kepedulian terhadap dampak sosial akibat terputusnya akses tersebut. Ia
menyatakan pentingnya percepatan pembangunan agar aktivitas masyarakat kembali
normal. Kunjungan ini juga diharapkan menjadi sinyal kuat atas dukungan lintas
sektor terhadap pembangunan kembali jembatan tersebut.
Masyarakat Sawang dan sekitarnya menaruh harapan besar agar proyek ini tidak
sekadar rencana, melainkan segera terealisasi. Selain sebagai jalur
transportasi utama, jembatan ini menjadi urat nadi pergerakan hasil pertanian,
perdagangan, hingga pendidikan antar gampong di wilayah tersebut.




