![]() |
| Foto: Dok. Koran Aceh. |
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor
pariwisata dan kuliner di Sabang.
Sabang – Dalam upaya mendukung pengembangan pariwisata dan sektor Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pulau Weh, ekonom sekaligus mantan
Direktur Bank Aceh, Amal Hasan, meresmikan Sabang Merauke Coffee pada Kamis,
13 Februari 2025. Peluncuran ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk
menghidupkan kembali pergerakan ekonomi lokal yang sempat lesu, khususnya di
bidang kuliner dan ekonomi kreatif.
Amal Hasan yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas
Syiah Kuala (IKA USK) menuturkan bahwa Sabang memiliki potensi besar untuk
berkembang sebagai destinasi wisata unggulan. Sebagai kota yang dikenal dengan
ikon Nol Kilometer Indonesia, Sabang menjadi magnet bagi wisatawan domestik
maupun mancanegara.
Baca Juga:
Amal Hasan: Penunjukan Ampon Man Sebagai Jubir Mualem–Dek Fadh Sangat
Tepat
“Kami memilih Sabang karena kota ini merupakan destinasi wisata yang sangat
potensial. Sayangnya, pergerakan UMKM di sini masih belum optimal. Dengan
kehadiran Sabang Merauke Coffee, kami ingin memberikan dorongan baru bagi
pelaku usaha lokal agar lebih berkembang,” ujar Amal Hasan.
Sabang Merauke Coffee, lanjutnya, bukan sekadar kedai kopi, melainkan sebuah
konsep yang memadukan kuliner dan pariwisata untuk menciptakan multiplier
effect dalam ekonomi lokal. Dengan pendekatan rebranding, ia berharap sektor
kuliner di Sabang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
“Kami ingin menjadikan Sabang Merauke Coffee sebagai media promosi sekaligus
sentra penjualan kuliner dari berbagai pelaku UMKM, tidak hanya dari Sabang
tetapi juga dari daerah lain di Indonesia, tentunya dengan tetap mengutamakan
kearifan lokal,” tambahnya.
Amal Hasan juga menegaskan bahwa kolaborasi dengan pemerintah kota dan
berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mempercepat pengembangan
ekonomi kreatif di Sabang. Ia bahkan menggagas kemungkinan mengadakan festival
atau expo wisata kuliner di Sabang Merauke Coffee guna meningkatkan daya tarik
wisatawan ke daerah tersebut.
Baca Juga:
IKA USK Dukung Percepatan Universitas Syiah Kuala Menuju World Class
University
Selain berkontribusi pada pertumbuhan UMKM, sektor kuliner juga memiliki
dampak ekonomi yang signifikan. Menurut Amal Hasan, kuliner merupakan
subsektor ekonomi kreatif terbesar di Indonesia dengan kontribusi sebesar 63
persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Selain itu, sektor ini
menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja di industri ekonomi kreatif.
“Kuliner bukan hanya soal makanan, tetapi juga salah satu pilar utama
perekonomian. Dengan kreativitas dan inovasi, sektor ini bisa menjadi motor
penggerak ekonomi daerah. Harapannya, Sabang Merauke Coffee bisa menjadi
langkah awal bagi UMKM lokal untuk berkembang dan berkontribusi lebih besar
dalam perekonomian,” pungkasnya.[]




