![]() |
|
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto saat memberikan keterangan pers di Borobudur International Golf & Country Club, kompleks Akmil, Magelang, pada Minggu (9/2/2025). (Foto: kompas.com/Egadia Birru). |
Pembekalan ini bertujuan menyamakan persepsi dan meningkatkan efektivitas
pelaksanaan tugas di tingkat daerah.
Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto
menyatakan bahwa 505 kepala daerah akan mengikuti retret atau pembekalan
selama satu pekan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, yang
dijadwalkan berlangsung pada 21-28 Februari 2025.
Dalam keterangan resminya yang disampaikan saat meninjau lokasi di Kompleks
Gedung Agung, Yogyakarta, Bima menegaskan pembekalan ini merupakan
bagian dari upaya Presiden Prabowo Subianto untuk menyamakan persepsi dan
memperkuat kapasitas kepemimpinan para kepala daerah di Indonesia.
Baca Juga:
Retreat Kabinet Merah Putih: Antara Sinergi dan Militerisme
Bima mengungkapkan Presiden Prabowo telah menyiapkan lokasi
pembekalan di Magelang, mengingat sarana dan prasarana yang sudah ada di
Akmil masih dapat digunakan secara efektif dan efisien.
“Daripada kita mengeluarkan anggaran lagi untuk tempat-tempat lain, lebih
efektif dan efisien di situ saja. Tenda-tendanya bisa menggunakan yang sudah
disiapkan dan sempat digunakan oleh para menteri,” ujarnya, seperti di kutip
koranaceh.net, Senin, 10 Februari 2025.
Selain materi kepemimpinan, retret ini juga akan menitikberatkan pada
pemahaman tugas pokok dan fungsi (tupoksi), wawasan kebangsaan, serta arah
pembangunan nasional melalui delapan program prioritas Asta Cita.
Bima menyampaikan pembekalan ini sangat penting mengingat latar
belakang para kepala daerah yang beragam, mulai dari pengusaha, tokoh agama,
hingga budayawan. “Kepala daerah itu enggak semua berlatar belakang politik
pemerintahan. Ada yang pengusaha, ada yang tokoh agama, ada yang budayawan,
macam-macam. Nah, penting sekali pembekalan di awal untuk menyamakan
persepsi tentang tupoksi,” jelasnya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Akan Gelar Retreat untuk Kepala Daerah Terpilih,
Sinkronisasi Kebijakan Jadi Fokus
Selain materi dari Kemendagri, retret kepemimpinan ini juga mencakup materi
dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) yang menekankan wawasan nasional
dan ketahanan negara.
Bima menambahkan Menteri Keuangan juga dijadwalkan menyampaikan
materi khusus mengenai efisiensi anggaran bagi kepala daerah. “Sekarang kan
dipadatkan saja, jadi satu. Satu minggu ini ya Lemhannas, ya dari
Kemendagri, itu kan lebih hemat. Teman-teman kepala daerah bisa langsung
bekerja setelah pembekalan,” ujarnya.
Mengenai mekanisme keberangkatan, Bima menyebutkan masih ada beberapa
opsi dalam tahap kajian, salah satunya adalah mengumpulkan kepala daerah
terlebih dahulu di Gedung Agung Yogyakarta sebelum bersama-sama menuju
Magelang dengan bus.
Ia berharap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X turut menyertai dalam
proses pelepasan para kepala daerah menuju lokasi pembekalan.
Baca Juga:
Sinyal Reshuffle Kabinet Menguat, Prabowo: Siapa yang Tidak Benar Bekerja
Akan Disingkirkan
Bima menekankan retret kepemimpinan ini sudah menjadi tradisi di
Indonesia, namun kini disatukan agar lebih efektif dan efisien. “Di
Indonesia itu dari dulu kepala daerah menjalani pembekalan. Nah, sekarang
perbedaannya adalah disatukan, dibuat lebih efektif dan efisien,”
tuturnya.
Pembekalan ini diharapkan dapat menyatukan persepsi antara kebijakan pusat
dan daerah, sehingga para kepala daerah dapat segera menjalankan tugas-tugas
mereka dengan pemahaman yang selaras dengan agenda nasional.
Dengan retret kepemimpinan yang terstruktur ini, pemerintah berharap para
kepala daerah dapat meningkatkan kinerja serta mendukung program-program
pembangunan yang telah direncanakan untuk memajukan daerah
masing-masing.[]




