AcehNewsSosial

Aceh Besar Perkuat Program Penurunan Stunting, Fokus pada Pemantauan Gizi dan Edukasi

×

Aceh Besar Perkuat Program Penurunan Stunting, Fokus pada Pemantauan Gizi dan Edukasi

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Anita SKM MKes. (Foto: MC Aceh Besar).
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Anita SKM MKes. (Foto: MC Aceh Besar).

Pemkab Aceh Besar gencarkan program penurunan angka stunting dengan pendekatan
lintas sektor, pemantauan gizi, dan penguatan peran Posyandu serta tenaga
kesehatan.

Kota Jantho ‒ Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar terus berupaya
menurunkan angka stunting melalui berbagai program strategis yang melibatkan
lintas sektor. Melalui Dinas Kesehatan Aceh Besar, berbagai intervensi telah
diterapkan guna memastikan tumbuh kembang anak tetap optimal serta mencegah
permasalahan gizi sejak dini.


Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Anita SKM MKes, menegaskan bahwa stunting
menjadi salah satu prioritas utama dalam kebijakan kesehatan daerah. Pihaknya
telah menerapkan sejumlah langkah konkret untuk menekan angka stunting, mulai
dari pemberian tablet Fe bagi remaja putri guna mencegah anemia,
pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita dengan masalah gizi,
hingga pemantauan pertumbuhan anak secara berkala.

Baca Juga:
Cegah Anemia, Pj Ketua PKK Aceh Ajak Santri Dayah Konsumsi Makanan
Bergizi


Dalam keterangannya yang diterima
koranaceh.net, Anita menuturkan “Penurunan angka stunting menjadi salah satu prioritas
utama kami. Berbagai intervensi telah dilakukan, mulai dari pemberian tablet
Fe bagi remaja putri untuk mencegah anemia, pemberian makanan tambahan bagi
ibu hamil serta balita dengan masalah gizi, hingga pemantauan pertumbuhan anak
secara berkala,” ujarnya, pada Jumat, 31 Januari 2025.


Dinas Kesehatan Aceh Besar juga memanfaatkan teknologi dalam upaya
penanggulangan stunting dengan memperkuat sistem pelaporan gizi berbasis
masyarakat melalui Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis
Masyarakat (EPPGBM).





Sistem ini memungkinkan pemantauan data gizi anak lebih akurat dan
real-time sehingga deteksi dini terhadap masalah gizi bisa segera
ditindaklanjuti. Selain itu, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan kader
Posyandu terus dilakukan agar mereka dapat lebih optimal dalam melakukan
pendampingan kepada masyarakat.


Selain pendekatan berbasis teknologi, Dinas Kesehatan juga menerapkan strategi
berbasis komunitas. Kunjungan rumah bagi ibu hamil dan balita yang mengalami
masalah gizi menjadi bagian dari intervensi langsung untuk mendeteksi serta
memberikan penanganan yang lebih tepat sasaran.

Baca Juga:
Pj Gubernur Aceh Pimpin Rapat Penurunan Stunting Lintas Instansi


Setiap bulannya, kegiatan kejar timbang balita dan rembuk stunting
dilaksanakan dengan melibatkan pemerintah desa. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pemantauan gizi yang sesuai serta
menemukan solusi bersama dalam menekan angka stunting di tingkat desa.


Sebagai langkah tindak lanjut, Dinas Kesehatan Aceh Besar terus menjalankan
berbagai program penguatan, seperti pendampingan intensif bagi tenaga
kesehatan, lokakarya mini di Puskesmas, serta monitoring dan evaluasi berkala
hingga ke tingkat Posyandu.





Pemeriksaan rutin bagi remaja putri juga diperkuat guna memastikan mereka
mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dini, sebagai langkah pencegahan
jangka panjang terhadap stunting.


“Kami juga melakukan lokakarya mini di Puskesmas serta monitoring dan evaluasi
hingga ke tingkat Posyandu. Pendampingan intensif bagi tenaga kesehatan juga
terus dilakukan agar mereka lebih siap dalam menangani kasus gizi buruk secara
komprehensif,” tambah Anita.

Baca Juga:
Pj Gubernur Aceh Catat Penurunan Angka Stunting: Target 2024 Jadi Prioritas
Bersama


Dinas Kesehatan Aceh Besar optimis bahwa dengan sinergi dari berbagai pihak,
baik pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat, angka stunting dapat
terus ditekan.


Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga
pada kesadaran dan keterlibatan aktif masyarakat dalam memastikan asupan gizi
anak terpenuhi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan generasi masa depan
Aceh Besar dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas.[]