![]() |
|
Kepala DPMTPSP Aceh, Muhammad Iswanto (tengah) bersama staf dan jajarannya. (Foto: HO-DPMTPSP Aceh). |
DPMPTSP Aceh galang donasi untuk Palestina, terkumpul Rp 20 juta dari ASN
dan komunitas. Dukungan terus bertambah.
koranaceh.net
–
Menyambut instruksi Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Muhammad Iswanto,
memulai penggalangan dana kemanusiaan bagi warga Palestina.
Kegiatan pengumpulan donasi dimulai pada Senin, 29 April 2025, dan
berlangsung hingga saat ini. Para pegawai dari berbagai lapisan—baik pejabat
struktural, fungsional, staf, maupun tenaga kontrak—berpartisipasi dengan
sukarela untuk membantu warga Palestina yang menjadi korban serangan militer
Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga :
Sejarah yang Berulang: Aceh, Palestina, dan Pengkhianatan dalam Konteks
Sejarah
“Instruksi Pak Gubernur agar menggalang dana bantuan kemanusiaan bagi
rakyat Palestina bersifat kerelaan, keikhlasan, dan tidak ada paksaan,”
tegas Iswanto dalam keterangannya kepada media di Banda Aceh, Kamis, 1 Mei
2025.
Ia menjelaskan bahwa seruan untuk berdonasi dilakukan dengan pendekatan
persuasif kepada seluruh jajaran internal DPMPTSP Aceh.
“Kami menghimbau setiap ASN (pegawai negeri sipil, pegawai P3K) maupun
tenaga kontrak di lingkungan DPMPTSP agar menyumbang semampunya dan
seikhlasnya,” ujarnya.
Dana yang terkumpul nantinya akan diserahkan ke Pemerintah Aceh melalui
Sekretaris Daerah untuk digabungkan dengan donasi dari Satuan Kerja
Perangkat Aceh (SKPA) lainnya.
“Semua sumbangan ASN DPMPTSP ini akan kita serahkan ke pimpinan melalui
Sekda untuk disatukan dengan sumbangan dari SKPA lainnya,” jelasnya.
Iswanto menilai, pegawai DPMPTSP adalah individu-individu yang memiliki
kesadaran tinggi terhadap isu global. Mereka yang bekerja dalam sektor
investasi dan penanaman modal disebutnya akrab dengan berbagai informasi
internasional dan mampu merasakan penderitaan rakyat Palestina.
“Mereka paham, di setiap medan pertempuran di mana pun selalu berjatuhan
korban rakyat jelata yang tidak tahu apa-apa mengapa peperangan itu harus
terjadi. Korban pertama dan paling menyayat hati merupakan anak-anak dan
kaum perempuan,” kata Iswanto.
Ia melanjutkan, kondisi anak-anak dan perempuan di Palestina sangat
memprihatinkan. Banyak dari mereka kehilangan anggota keluarga, kekurangan
makanan dan air bersih, hidup tanpa listrik, bahkan mengalami luka fisik
tanpa akses terhadap obat-obatan.
“Nasib anak-anak dan kaum perempuan sungguh menggugah perasaan. Mereka
kehilangan tempat berteduh, kekurangan makanan, kekurangan air minum, tanpa
penerangan di malam hari, dan bahkan tak sedikit dari mereka dalam kondisi
fisik terluka tanpa tahu dimana hendak mengambil obat dan pembalut lukanya,”
tuturnya.
Baca Juga :
UNICEF Laporkan 322 Anak Tewas dalam 10 Hari, PBB Umumkan Pengurangan
Personel di Gaza
Menurut Iswanto, kepedulian pegawai terhadap situasi kemanusiaan di Gaza
menjadi alasan mengapa mereka secara spontan dan aktif menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk berdonasi.
“Pejabat yang saat ini tim saya, staf saya, dan pegawai kontrak di kantor
saya, dapat meresakan denyut penderitaan rakyat Palestina maka tak heran
bila mereka sangat antusias menyisihkan sedikit penghasilannya untuk kita
sumbang ke sana,” katanya.
Hingga saat ini, jumlah donasi yang telah tercatat dari internal DPMPTSP
Aceh telah menembus angka Rp 20 juta. “Jumlah donasi individual yang sudah
tercatat mencapai Rp 20 juta lebih. Padahal himbauan baru dilakukan Senin
lalu,” ungkap Iswanto.
Tak hanya pegawai dinas, beberapa ASN yang tergabung dalam komunitas hobi
seperti Exclusive Auto Club juga menggalang sumbangan dari lingkungan
eksternal.
“ASN DPMPTSP yang bergabung dalam klub-klub hobi juga menggalang
donasi dari teman-temannya, seperti Exclusive Auto Club dan club lainnya,”
ujarnya.
Iswanto menambahkan bahwa angka tersebut masih akan terus bertambah. Donasi
yang terkumpul sebagian besar masih berupa komitmen yang diyakini akan
direalisasikan dalam waktu dekat.
“Dana sumbangan kemanusian untuk Palestina diharapkan akan terus bertambah,
dan pada saatnya kami akan melaporkan kepada Bapak Gubernur Aceh untuk
penyalurannya,” pungkasnya. [*]




