RAPI Banda Aceh tetapkan siaga satu bantu warga terdampak banjir yang sulit komunikasi. Posko informasi didirikan di Hubdam IM dan RRI Blang Padang.
koranaceh.net | Banda Aceh – Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Banda Aceh resmi menetapkan status siaga satu bagi seluruh relawan dan anggotanya, Kamis (27/11/2025). Penetapan ini merespons terputusnya jaringan telekomunikasi seluler di sejumlah titik banjir yang menyulitkan warga memperoleh informasi mengenai kondisi kerabat mereka.
Ketua RAPI Kota Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab (JZ01ADH), menyatakan instruksi ini merupakan langkah taktis untuk mendukung upaya penanggulangan bencana yang telah Pemerintah Kota Banda Aceh lakukan.
Fokus utama pengerahan personel adalah menjembatani komunikasi yang lumpuh di wilayah terisolasi dan memastikan arus informasi kebencanaan tetap berjalan.
“Kita minta kepada seluruh anggota RAPI dimanapun berada untuk siaga satu membantu masyarakat dan pemerintah kota dalam penanggulangan banjir yang sedang melanda Aceh dan sekitarnya,” ujar Daniel.
Daniel menerangkan, keputusan ini mereka ambil setelah RAPI menerima lonjakan permintaan dari masyarakat yang kehilangan kontak dengan keluarganya. Banyak warga tidak dapat mengakses layanan telepon atau internet akibat gangguan sinyal di area terdampak banjir parah.
Sebagai solusi taktis, RAPI menginstruksikan pendirian posko pusat informasi di setiap wilayah kepengurusan. Saat ini, Satgas dan Relawan Komunikasi telah mengoperasikan dua posko induk sebagai pusat koordinasi data lapangan dan layanan pencarian keluarga, yakni di Hubdam Iskandar Muda dan Posko RRI Blang Padang.
Daniel menjelaskan, ketika infrastruktur seluler gagal berfungsi, komunikasi radio menjadi satu-satunya opsi yang reliabel. Teknologi interkoneksi frekuensi radio memungkinkan pertukaran data suara secara real-time tanpa bergantung pada menara BTS seluler yang rentan mati listrik atau terendam air.
“Karena kondisi sinyal HP yang terputus, RAPI dengan alat komunikasi interkoneksi menggunakan frekuensi radio bisa menginformasikan berbagai hal terkait kondisi kebencanaan,” tambahnya.
Selain memfasilitasi komunikasi warga, relawan RAPI disiagakan untuk memantau potensi bahaya susulan. Daniel mengingatkan bahwa Aceh, termasuk Banda Aceh, saat ini berada dalam status darurat bencana dengan ancaman cuaca ekstrem yang masih tinggi.
“Intinya, kita instruksikan siaga satu untuk mewaspadai banjir, longsor, angin kencang, dan kondisi lain,” tegas Daniel. []



